Ikntoday.id, Samarinda – Rendahnya minat membaca dan penguasaan bahasa di kalangan masyarakat Indonesia menjadi perhatian serius Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sapto Setyo Pramono. Menurutnya, kebiasaan instan yang melekat pada masyarakat dapat menghambat potensi bangsa untuk bersaing di tingkat global.
“Masyarakat kita cenderung malas membaca, lebih suka hal yang praktis. Jika ini dibiarkan, Indonesia akan terus menjadi negara konsumen, bukan produsen,” ucapnya.
Ia menyoroti pentingnya membangun kemampuan literasi dan bahasa sejak dini agar masyarakat mampu menghadapi tantangan global, terlebih dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Kalau kita ingin berperan aktif di kancah internasional, literasi itu wajib. SDM kita harus siap, apalagi di Kaltim ada IKN (Ibu Kota Nusantara). Jangan sampai kita malah tertinggal karena kurangnya kemampuan bahasa atau literasi,” jelasnya.
Sapto mengusulkan agar literasi ditanamkan sejak dini, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Ia yakin, hal ini akan membekali masyarakat dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan.
“Kita harus mempersiapkan SDM yang seimbang. Apa pun kebutuhan global, masyarakat kita harus siap. Jangan sampai peluang besar, seperti kehadiran IKN, malah tidak melibatkan kita karena kita kurang kompeten,” pungkasnya. (MH/Adv/DPRDKaltim)