Kabartepian.com, KUTAI TIMUR – Banjir besar kembali melanda Desa Bumi Etam, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Jumat (13/12/2024).
Muhammad Hasbi Mo’a, pemuda Desa Bumi Etam, menyampaikan bahwa banjir mulai menggenangi pemukiman sekitar pukul 16.30 WITA, menyusul hujan deras selama tiga jam.
Ini merupakan peristiwa kedua di Kecamatan Kaubun yang merenggut nyawa akibat banjir, setelah kasus serupa terjadi di Desa Kadungan Jaya pada 2023.
“Derasnya arus banjir sampai menyeret orang. Ini menjadi kejadian yang sangat memilukan bagi kami di Kaubun,” kata Hasbi saat dihubungi melalui WhatsApp.
Diketahui, seorang warga dilaporkan meninggal dunia setelah diduga terseret arus deras banjir saat perjalanan pulang dari kebun menuju rumah.
Hasbi menambahkan bahwa hujan deras bukan satu-satunya penyebab banjir kali ini. Ia menyoroti keberadaan aktivitas perusahaan tambang batubara dan perkebunan kelapa sawit di sekitar kawasan tersebut yang telah merusak keseimbangan lingkungan.
“Kejadian ini adalah catatan terburuk kedua akibat eksploitasi lahan yang tidak terkendali,” ujarnya.
Pemuda Kutim tersebut mempertanyakan peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim dan Pemerintah Kecamatan Kaubun, yang dinilai belum bertindak tegas serta melaksanakan pertanggungjawaban sesuai aturan yang berlaku.
“Bukan hanya memberikan bantuan sembako. Kami butuh solusi nyata untuk menyelesaikan masalah ini. Indomie satu dus, telur, atau minyak goreng itu bukan solusi, kami bisa beli sendiri,” tegasnya.
Pemuda yang pernah berkuliah di Universitas Mulawarman mengungkapkan bahwa banjir juga diperparah oleh kerusakan lingkungan seperti deforestasi, kurangnya gorong-gorong jalan, dan buruknya sistem drainase.
“Kami ingin melihat sejauh mana keberpihakan pemerintah dan perusahaan dalam kondisi seperti ini. Jangan sampai mereka hanya diam,” pungkas Hasbi.
Banjir di Kecamatan Kaubun ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak, khususnya pemerintah dan perusahaan, untuk segera mengambil langkah konkret guna mencegah tragedi serupa terjadi lagi. (*)